Sejarah

Bandar Udara Abdulrachman Saleh

Sejarah

Bandara Abdul Rachman Saleh (IATA: MLG, ICAO: WARA) adalah bandar udara yang terletak di Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, 17 km arah timur dari pusat Kota Malang. Bandara ini merupakan pangkalan TNI Angkatan Udara sekaligus bandara sipil yang melayani penerbangan domestik. Bandara ini memiliki dua landasan pacu, satu untuk pesawat bermesin propeller dan satu lagi untuk pesawat bermesin jet. Nama bandara ini diambil dari nama pahlawan nasional Indonesia, Abdulrahman Saleh.

Bandara ini dibangun oleh pemerintahan Belanda pada era 1937-1940. Posisinya yang strategis di lembah Bromo dan dikelilingi oleh beberapa gunung membuatnya menjadi pangkalan udara yang aman. Setelah kemerdekaan, bandara ini menjadi pangkalan udara TNI Angkatan Udara. Penerbangan sipil di bandara ini dimulai pada tahun 1994 oleh Merpati Nusantara Airlines, tetapi dihentikan pada tahun 1997 karena sering mengalami keterlambatan. Pada tahun 2011, bandara ini kembali dibuka untuk penerbangan sipil.

Sejarah

Airport

Perubahan Nama Pangkalan

Airport

Perubahan Nama Pangkalan

Pada 17 Agustus 1952, Indonesia menunjukkan penghargaan kepada para pahlawan Angkatan Udara dengan mengganti nama empat pangkalan udara militer terbesar dengan nama mereka.

  • Pangkalan Udara Maguwo di Yogyakarta menjadi Pangkalan Udara Adisutjipto, untuk mengenang jasa Komodor Muda Udara Anumerta Agustinus Adisutjipto.
  • Pangkalan Udara Bugis di Malang menjadi Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, untuk mengenang jasa Komodor Muda Udara Anumerta Prof. DR. Abdulrachman Saleh.
  • Pangkalan Udara Tjililitan di Jakarta menjadi Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, untuk mengenang jasa Komodor Muda Udara Anumerta Halim Perdanakusuma.
  • Pangkalan Udara Andir di Bandung menjadi Pangkalan Udara Husein Sastranegara, untuk mengenang jasa Opsir Udara I Anumerta Husein Sastranegara.

Perubahan nama pangkalan udara ini merupakan bukti nyata bahwa bangsa Indonesia menghargai jasa para pahlawannya. Para pelopor AURI telah berjasa besar dalam menegakkan kemerdekaan RI, khususnya dalam bidang penerbangan.